Medical Check-Up: apa saja manfaat dan daftar pemeriksaannya
Apakah kamu pernah bertemu dengan seseorang yang terlihat sehat, aktif dan secara pribadi merasa kondisi tubuh dan fisiknya bebas masalah dan semua seratus persen sehat, tetapi tiba-tiba kamu mendengar bahwa orang terserang penyakit bahkan sampai harus menjalani tindakan-tindakan penanganan yang berat, seperti operasi, kemoterapi, cuci darah? Aduhh, jangan sampai terjadi pada kita semua, ya.
Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan memeriksakan kesehatan atau Medical Check-Up secara rutin. Jadi, kalau ada yang tanya: apakah Medical Check-Up itu penting? YES! Tentu saja.
Lakukan Medical Check-Up setahun sekali
Melakukan Medical Check-Up (biasa disingkat MCU) baiknya dilakukan minimal setahun sekali. Minimal sekali dalam setahun ini, bila kamu tidak mengidap kondisi kesehatan atau penyakit kronis apapun. Nah, bila kamu memang punya penyakit kronis ataupun riwayat kesehatan tertentu, MCU baiknya dilakukan lebih dari sekali setahun – sesuai anjuran dan rujukan dokter yang menangani kamu, tentunya.
Medical Check-Up sebaiknya dilakukan kapan?
Sebetulnya tidak ada waktu yang dianjurkan untuk MCU. Kapan saja bisa, kok. Orang biasanya melakukan MCU:
- Di awal atau akhir tahun, supaya mudah diingat
- Sebelum masuk di kantor baru, sebagai syarat bekerja biasanya diminta MCU
- Saat berulangtahun ke-30 dan 40
- Lalu, mulai usia 40, lakukan minimal setahun sekali
Sebagai tambahan, bila kamu mengetahui bahwa di keluarga langsungmu (ayah, ibu, paman, bibi, kakak, adik atau nenek dan kakek) ada riwayat penyakit cukup berat atau bahkan penyakit kritis, maka sebaiknya MCU dilakukan setiap tahun sejak dini, bahkan dari usia belasan tahun. Ini untuk mendeteksi risiko awal penyakit yang bersifat keturunan tersebut.
Manfaat Medical Check-Up apa saja?
Medical Check-Up secara rutin memang memiliki banyak manfaat bagi semua orang, salah satunya adalah mencegah penyakit-penyakit kronis untuk terlambat dideteksi ataupun ditangani. Sehingga pengobatan yang diberikan juga lebih mudah untuk dilakukan. Karena beberapa penyakit bersifat laten atau diam-diam berbahaya, dan tidak dapat diidentifikasi perkembangannya kecuali jika seseorang melakukan Medical Check-Up secara rutin.
Secara singkat, ini beberapa manfaat MCU rutin:
- Deteksi dini penyakit, terutama penyakit kritis dan akut. Banyak penyakit kritis dan akut yang penanganannya lebih cepat lebih baik, jadi bila terdeteksi dini saat MCU langsung dapat ditangani.
- Membantu mengetahui kondisi kesehatan terkini. Bisa saja kamu belum terserang hipertensi maupun Diabetes, tapi ternyata tekanan darah maupun gula darah puasa / sewaktu sudah menjurus tinggi. Ini dapat dideteksi oleh MCU.
- Motivasi menjalankan pola hidup sehat. Bila sudah tahu ada kecenderungan suatu penyakit bisa muncul kelak, maka hasil MCU harus jadi acuan kamu untuk memperbaiki gaya hidup serta pola makan untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut.
Daftar pemeriksaan yang dilakukan saat Medical Check-Up
Jenis-jenis pemeriksaan dalam Medical Check-Up biasanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan seseorang, jadi ini bersifat personal, ya! Ada banyak jenis metode pemeriksaan Medical Check-Up, semua dapat dilakukan tergantung usia, jenis kelamin dan juga riwayat kesehatan keluarga, maupun berdasarkan permintaan khusus dari pasien sendiri.
Tes fisik sebelum Medical Check-Up
Sebelum melakukan MCU, biasanya dokter akan mengecek berat dan tinggi badan, kondisi fisik umum yang mudah terlihat atau didengar lewat stetoskop seperti kondisi kulit, kondisi pendengaran, pernafasan dan apakah ada rasa sakit / nyeri di salah satu bagian tubuh.
Beberapa contoh pemeriksaan yang termasuk dalam Medical Check-Up adalah:
1. Pemeriksaan Fungsi Jantung (Ekokardiografi / EKG)
Salah satu pemeriksaan yang biasa dilakukan saat Medical Check-Up adalah Ekokardiografi (EKG). EKG ini bertujuan untuk memeriksa kondisi, struktur, dan fungsi jantung dan apakah berfungsi dengan baik tanpa gangguan.
2. Pemeriksaan Radiologi / Röntgen / X-Ray
Pemeriksaan Radiologi bertujuan untuk memeriksa adanya penyakit lewat tampilan gambar dari sinar X yang merekam struktur tulang dan bagian dalam tubuh. Beberapa penyakit yang bisa diketahui melalui pemeriksaan ini adalah kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru, serta gangguan tulang dan sendi.
3. Pemeriksaan MRI / CT Scan
Magnetic Resonance Imaging atau MRI adalah pemeriksaan yang dilakukan menggunakan gelombang radio dan teknologi magnet. Berbeda dengan radioterapi, MRI tidak menggunakan sinar radiasi sehingga tergolong lebih ramah bagi seluruh pasien, misalnya ibu hamil. Pemeriksaan MRI sering kali dikaitkan dengan pasien yang mengalami keluhan pada otak, sendi, tulang, jaringan lunak, dan pembuluh darah.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa jenis tes yang biasa dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium saat Medical Check-Up, yaitu:
- Pemeriksaan hematologi / darah lengkap. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih, trombosit, dan hal-hal lain seputar darah.
- Pemeriksaan urine / air seni. Untuk memeriksa warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, dan darah.
- Pemeriksaan feses / tinja. Dilakukan dengan memeriksa warna dan konsistensi feses atau tinja.
- Cek Kolesterol. Cek kolesterol juga termasuk salah satu pemeriksaan penting dalam Medical Check-Up. Karena, kolesterol yang tinggi dapat memicu berbagai masalah serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol yang dapat dianggap normal adalah di bawah 200 mg/dL.
5. Tes Kadar Gula Darah
Kadar gula darah normal saat puasa (sebelum makan apa-apa di pagi hari) adalah 70 hingga 100 mg/dL. Jika kadarnya 100 hingga 125 mg/dL, kondisi tersebut berada pada fase pra-diabetes. Sementara seseorang mengalami diabetes jika kadar gula darah lebih dari 126 mg/dL. Tes kadar gula darah biasanya dilakukan setelah berpuasa minimal 8 jam mulai dari malam hari sebelumnya.
6. Pemeriksaan Fungsi Hati
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek kadar enzim dan protein dari sampel darah. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver, menilai efektivitas dan memantau efek samping pengobatan, serta memeriksa seberapa parah kerusakan hati yang mungkin dialami oleh pasien.
7. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Ada beberapa jenis tes untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal seperti Ureum atau “Blood Urea Nitrogen” (BUN) untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah. Selain itu pemeriksaan lainnya adalah tes urine, untuk mendeteksi adanya protein atau darah dalam urine.
Kesimpulannya, Medical Check-Up bermanfaat atau tidak?
Medical Check-Up merupakan upaya yang dapat membantu kamu semua untuk bisa mengetahui kondisi tubuh terkini dan potensi penyakit secara menyeluruh. Dengan melakukan pemeriksaan Medical Check-Up, dapat segera mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin tidak memiliki gejala dan bisa melakukan penanganan medis yang tepat dengan segera. Dengan begitu, penyakit tidak akan sampai ke tahap yang lebih parah hingga berakibat fatal di kemudian hari.
Tips seputar keuangan, pola makan seimbang dan gaya hidup sehat bersama Generali Healthy Living
Generali Indonesia tidak hanya memberikan perlindungan menyeluruh kepada semua anggota keluarga lewat proteksinya, tapi juga terus mendampingi semua nasabah dalam semua aspek hidup. Mulai dari pengaturan finansial, perencanaan masa depan, memberikan tips dan saran praktis seputar keuangan, karir, tapi juga pola makan seimbang, gaya hidup sehat, berbagai olahraga praktis dan pengasuhan anak, Generali selalu ada bersama kamu, lewat rubrik Generali Healthy Living di situs web kami.
Lewat artikel-artikel berikut ini, mari menambah pengetahuan dan melebarkan wawasan, sehingga kita bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Be the better version of yourself lewat berbagai tips dan saran bijak dari Generali Indonesia.
Beberapa artikel ini mungkin menarik minatmu:
Kanker paling umum pada pria: ketahui dan waspadai gejalanya
Aman dan nyaman berkendara saat musim hujan melanda
Parenting Tips: ajari anak 10 kebiasaan baik ini sejak kecil
Yuk, ajak anak untuk olahraga lari supaya lebih sehat dan aktif
Waspada gagal ginjal akut pada anak-anak, cermati gejalanya!
Kenapa Kita Harus Melakukan Pemanasan Sebelum Mulai Berolahraga?
5 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja
5 Cara Mencintai Diri Sendiri atau Self Love
5 Aktivitas Terbaik untuk Melatih Otak agar selalu sehat